Kamis, 14 Januari 2010

Tanda-tanda Kecanduan Seks

my-oxy.com


 Menurut Patrick Carnes, PhD, Direktur Klinis Sexual Dependency Unit and Sexual Therapy Program di Del Amo Hospital, California, AS, perilaku orang kecanduan seks tak ada bedanya dengan orang yang kecanduan alkohol, obat-obatan, dan judi. Mereka bisa mengorbankan karier, keluarga, dan kesehatan.

“Kami merawat orang-orang yang menghabiskan 50.000 dollar setahun hanya untuk seks. Salah satunya adalah pria yang punya empat istri di kota yang berbeda. Bayangkan energi yang ia habiskan untuk bermain-main. Kecanduan benar-benar membuat stres. Dan, stres benar-benar menggerogoti umur. Orang itu akhirnya meninggal karena serangan jantung pada awal usia 50-an,” tuturnya dalam buku Don’t Call It Love.

Carnes memperkirakan, sekitar 6 persen penduduk Amerika kecanduan seks. Faktor risiko dan tanda-tanda kecanduan seks menurut Carnes adalah

- Pernah mengalami perundungan seksual semasa kanak-kanak.
- Merasa malu atas kebiasaan seksual yang dimiliki.
- Tak sanggup menghentikan perilaku seksual meski tahu hal itu tidak pantas.
- Meyakini kegiatan seksual yang dilakukan adalah tidak normal.
- Melakukan kegiatan seksual seperti dengan pelacur atau dengan pasangan yang belum cukup umur sehingga melanggar undang-undang.

Bila Anda ketagihan, mungkin Anda tidak akan sanggup berhenti memburu seks. Namun, dengan bimbingan ahli, menurut Carnes, Anda dapat belajar menghindari perilaku yang memunculkan perasaan ketagihan tersebut.

Berjudi merupakan penyakit..!!

my-oxy.com

  • Kurang lebih 85 persen orang dewasa di Amerika Serikat dilaporkan pernah berjudi satu dua kali dalam hidupnya. Sekitar 60 persen berjudi paling tidak setahun sekali.

Sebagian besar dari mereka memang tak terlalu bermasalah dengan judi. Namun, ada sekitar 2 juta yang menjadi pejudi kompulsif. Mereka kehilangan kontrol dalam bertaruh. Kecanduan ini bisa diobati dengan bantuan psikiater.

Apakah Anda termasuk orang yang kecanduan judi? Ini ciri-cirinya:
?    Meninggalkan pekerjaan dan keluarga hanya untuk berjudi.

?    Diam-diam berjudi.

?    Merasa sangat menyesal setelah berjudi dan berulang kali bersumpah untuk berhenti. Anda bahkan berhenti sejenak, tetapi kemudian mulai berjudi lagi.

?    Anda tidak berencana berjudi dan baru berhenti ketika rupiah terakhir lenyap ditelan meja judi.

?    Berjudi menggunakan uang yang semestinya untuk membayar keperluan rumah tangga. Anda mulai bohong, mencuri, meminjam, atau menjual barang-barang di rumah demi mendapatkan uang untuk berjudi.

?    Ketika kalah, Anda berjudi lagi untuk memenangkan uang yang telah lenyap. Ketika menang, Anda berjudi untuk menang lebih banyak lagi. Anda mulai memimpikan “kemenangan besar” dan apa saja yang bisa dibeli uang itu.

?    Berjudi ketika merasa down atau ingin merayakan sesuatu.